Jumat, 11 Maret 2011

Skripsi "Penelitian Tindakan Kelas (PTK)"

  •  Abstrak Indonesia
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA PADA SISWA KELAS XI BUSANA SMK JAWAHIRUL ULUM SIDOARJO”



 
Anieq Bariroh

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, model pembelajaran yang digunakan guru biasanya didahului dengan pembagian materi, ceramah, kemudian pemberian tugas yang merangkap membimbing pelatihan secara langsung karena kompetensi yang cenderung praktik. Jika dalam pemberian tugas tersebut  siswa belum dapat menyelesaikannya maka dibuat pekerjaan rumah sehingga siswa merasa kesulitan dan akibatnya hasil belajar siswa belum optimal. Untuk nilai hasil belajar siswa kelas XI Busana pada kompetensi menggambar busana tahun yang lalu ketuntasan klasikal sebesar 63% dari 19 jumlah siswa. Ketuntasan belajar tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai 70 keatas sebanyak 12 siswa dan siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 7 siswa, sehingga ketuntasan belajar siswa masih belum tuntas dalam kompetensi Menggambar Busana. Hasil belajar tersebut perlu diperbaiki dengan menerapkan model pembelajaran langsung, karena model ini mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah Kelas XI Busana SMK Jawahirul Ulum Besuki-Jabon-Sidoarjo. Jumlah siswa sebanyak 15 siswa. Pelaksanaan penelitian pada bulan Oktober-Desember 2010, data yang diperoleh berupa aktivitas dan hasil belajar siswa. Teknik pengambilan data menggunakan teknik pengamatan dan tes soal teori dan praktik. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan prosentase.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran langsung dari 75,1% kategori baik (Siklus I) menjadi 82,2% sangat baik (Siklus II), 5,8% aktivitas siswa mengalami peningkatan. Peningkatan penilaian aktivitas guru yang memiliki nilai skor 3,5 kategori baik (Siklus I) menjadi skor 3,8 kategori antara baik dan sangat baik (Siklus II). Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran langsung dilihat ketuntasan secara klasikal dari 73,3% dengan kategori baik menjadi 86,7% sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa penerapan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru serta hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar yang memiliki pengetahuan deklaratif dan prosedural.

Kata kunci: Model pembelajaran langsung, aktivitas belajar, dan hasil belajar.


  •  English Abstract
"LEARNING DIRECT APPLICATION OF MODEL TO IMPROVE LEARNING ACTIVITIES AND RESULTS OF FASHION DRAWING CLASS XI CLOTHING SMK JAWAHIRUL ULUM SIDOARJO"

Anieq Bariroh

ABSTRACT
Based on observation and interview, the learning model used by teachers are usually preceded by the distribution of materials, lectures, and then giving a concurrent task training guides directly because of the competence that tends to practice. If, in giving students the task has not been able to finish homework then be made so that students feel difficulty and consequently not optimal student learning outcomes. For the value of student learning outcomes Clothing XI class on drawing competence fashion years ago classical completeness by 63% from 19 the number of students. Mastery learning showed that students who scored 70 or older were 12 students and students who scored less than 70 by 7 students, so that mastery learning is still not completed within the competence of Fashion Drawing. Learning outcomes needs to be repaired by applying the direct instructional model, because this model has the stages (syntax) conducted by students with teacher guidance.
This was a Classroom Action Research (CAR), which aims to increase the activity and student learning outcomes. This research was conducted in 2 cycles. The subjects were Class XI Clothing SMK-Jabon Besuki Jawahirul Ulum-Sidoarjo. Number of students as many as 15 students. The experiment in October-December 2010, the data obtained in the form of activities and student learning outcomes. Data collection technique used observation techniques and tests about the theory and practice. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis technique with the percentage.
Based on research result shows that the increase in student learning activities through the implementation of direct instruction from 75.1% categorized as good (Cycle I) to 82.2% very good (Cycle II), 5.8% of student activity increased. Increase teacher assessment activities that have a value of either category score of 3.5 (Cycle I) into a score of 3.8 category between good and excellent (Cycle II). This indicates that the activity of teachers has increased from cycle I and cycle II. Improved student learning outcomes through the implementation of direct instruction in classical views completeness of 73.3% with 86.7% categorized as good to very good. It can be concluded, that the implementation of direct instruction can improve student and teacher activities and student learning outcomes in teaching and learning of declarative and procedural knowledge.

Keywords:
Direct instructional model, learning activities, and learning outcomes.

Kamis, 03 Maret 2011

Tugas Akhir

ABSTRAK 

PENERAPAN RAGAM HIAS BARONG SEBAGAI HIASAN BUSANA DENGAN TEKNIK HAND PAINTING DAN BORDIR

Oleh:
ANIEQ BARIROH

Busana merupakan bagian dari suatu mode atau fashion, mulai dari busana anak-anak sampai busana dewasa. Busana adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Perkembangan busana saat ini mengalami perubahan yang sangat pesat, baik dari model, kreasi maupun rancangan desain. Perubahan ini terlihat dari banyaknya desainer yang menggali inspirasi dari berbagai hal, tidak terkecuali inspirasi dari ragam budaya Indonesia untuk memberikan sentuhan yang modern.
Pada busana ini akan menerapkan ragam hias barong sebagai hiasan busana, yang terinspirasi dari tarian budaya Bali. Kemudian penulis menjadikannya inspirasi untuk menerapkan sebagai hiasan busana dengan teknik hand painting dan bordir. Tugas akhir ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan ide dan kreativitas dalam pembuatan hiasan busana.
Penerapan ragam hias barong sebagai hiasan busana melewati beberapa proses, mulai dari mencari inspirasi (collage), rekayasa desain, proses pembuatan busana, penerapan teknik hand painting, bordir, dan penyelesaian.
Collage merupakan sumber ide untuk mewujudkan busana dengan tema “Barong Dances”, kemudian menjadikan inspirasi penulis dalam pembuatan hiasannya. Busana ini bersiluet A-Line yang terdiri dari tiga bagian. Bahan yang digunakan adalah kain ducces, kain songket, dan kain motif bali dari tenunan.
Hasil jadi hiasan busana dengan penerapan teknik hand painting tersebut hasilnya sesuai dengan gambar yang diinginkan, dan dengan pewarnaan yang indah seperti bentuk gambar barong. Penerapan teknik bordir untuk mempertegas pada pewarnaan barong juga menjadikan bentuk barong yang bagus dan unik. Saran yang diusulkan oleh penulis dalam proses penerapan teknik hand painting dan bordir diperlukan ketepatan dalam pemilihan bahan, ketelatenan dan kesabaran yang tinggi agar hasilnya sesuai yang diinginkan.

Kata Kunci: Barong, Hiasan, Hand Painting dan Bordir 

NB: Di bawah ini merupakan hasil jadi hiasan busana gambar barong dengan hand painting dan bordir

 Gambar: Busana tampak depan
(Dokumen Pribadi)

 Gambar: Busana tampak belakang
(Dokumen Pribadi)

Praktik Industri "Penerapan Lengan Godet Dengan Payet dan Manik-Manik Untuk Kebaya Modifikasi"


Kebaya modifikasi penerapan lengan godet dengan payet dan manik-manik hasil jadinya bagus, karena dalam proses pembuatannya mengikuti teknik cara pembuatan yang baik dan mengikuti konstruksi pola lengan godet yang ada, dan menggunakan proses hand made. Kebaya yang menggunakan lengan godet biasanya dipakai pada acara pesta resepsi pernikahan, dan biasanya godet juga terdapat pada rok bagian bawah (rok godet).

Kebaya yang menggunakan lengan godet diawali dengan persiapan pola dan bahan, kemudian bahan utama dipotong, ditandai (dijelujur), menjahit godet dengan lengan bagian depan, menempelkan motif brokat yang sudah digunting, mengesum motif, menyambung lengan dengan badan, memayet dan finishing. Payet yang digunakan adalah payet jepang, seperti: bentuk batang, pasir, dan piring datar dengan membentuk motif seperti bentuk: kipas, bunga, pecah kopi, cumi-cumi dan sebagainya yang dibentuk sesuai dengan motif brokat yang sudah ditempel.
Di bawah ini merupakan gambar hasil jadi lengan godet pada kebaya modifikasi.

Gambar: Hasil jadi kebaya dengan penerapan lengan godet pada kebaya modifikasi
(Dokumen pribadi)

Gambar: Hasil jadi lengan godet 7/8 pada kebaya modifikasi
(Dokumen pribadi)

NB: Mohon maaf wajah model tidak dapat dipublikasikan.